Kamis, 19 Maret 2015

AKUNTANSI DALAM PERSPEKTIF GLOBAL


AKUNTANSI DALAM PERSPEKTIF GLOBAL MENURUT PARA AHLI DEFINISI PERSPEKTIF GLOBAL ADALAH :
1.      National Coucil for the Social Studies (NCSS) dalam Sriartha (2004:2) adalah pendidikan global berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang dunia dengan penekanan pada saling hubungan antar budaya,antar individu dan bumi sebagai tempat hunian manusia. 

2.      Jan L. Tucker dalam Sriartha (2004:2) perspektif global adalah pendidikan yang diarahkan pada pengembangan wawasan global yang mempersiapkan anak didik generasi muda menjadi manusiawi, rasional, sebagai warga negara yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan dunia yang semakin menunjukkan saling ketergantungan.

3.      National Coucil for the Social Studies (NCSS) dalam Sriartha (2004:2) adalah pendidikan global berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang dunia dengan penekanan pada saling hubungan antar budaya,antar individu dan bumi sebagai tempat hunian manusia. 

4.      Seriartha dkk, (2004,4) persepektif global pada hakikatnya adalah upaya pendididkan untuk menanamkan pada diri anak didik tentang wawasan global, dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yng dibutuhkan untuk secara efektif di dalam dunia yang memiliki sumberdaya terbatas, keanekaragaman etnik, kemajemukan budaya, interaksi dan interdipendensi yang makin meningkat 

5.      American Association of Colleges for Teacher Education dalam Sriartha (2004:2) pendidikan global adalah proses untuk membekali peseta didik tentang wawasan global sehingga mampu menjelaskan berbagai peristiwa global yang mangkin meningkat ketergantungannya baik ketergantungan antar negara dan antar budaya.

6.      Barbara Benham Tye dan Kenneth A. Tye (1992) pendidikan global merupakan : Global education involves (1) the study of problems and issues which cut across national boundaries, and the interconnectedness of cultural, environmental, economic, political, and technological systems, and (2) the cultivation of cross-cultural understanding, which includes development of the skill of “perspective-taking”-that is, being able to see life someone else’s point of view. Global perspective are important at every grade level, in every curricular subject area, and for all children and adults. 
        Definisi pendidikan global sebagaimana diketengahkan di atas, menekankan bahwa pendidikan global mencakup kajian tentang masalah-masalah dan isu-isu yang melintasi batas-batas nasional, saling keterhubungan budaya, lingkungan, ekonomi, politik, dan system teknologi. Dan pemahaman lintas-budaya yang di dalamnya termasuk pengembangan keterampilan “menentukan perspektif atau pandangan” sebagai sebuah sudut pandang seseorang. Perspektif global itu sangat penting untuk semua tingkatan usia, anak-anak maupun orang dewasa. 
7.      Perspektif global adalah suatu pandangan , dimana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspetif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang terkait dengan isu global. 
8.      Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Berdasarkan pengertian pendidikan global menurut para ahli yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa persepektif global merupakan pandangan, wawasan atau cara pandang tentang fenomena global untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan global guna mempersiapkan anak didik sebagai generasi muda dalam era globalisasi yang makin meningkatkan hubungan dan interaksi antar manusia sebagai individu yang beranekaragam. 
     Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Melihat dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain: 
·         Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak.
·         Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras).
·          Mampu berkompetisi 
PERSPEKTIF GLOBAL DARI PRAKTIK AKUNTANSI 
1. AMERIKA
      Dewasa ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Pengukuran Aset dan Kewajiban Istilah aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumberdaya mana yang harus dimasukkan dan sumberdaya mana yang harus dikeluarkan. Demikian juga, istilah tersebut meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill, dan R&D. Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Daratan, aset mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi dalam perusahaan-perusahaan afiliasi. Konsep kewajiban diaplikasikan berbeda dari satu negara ke negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan memberikan contoh spesifik. Di Argentina misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda. Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang tertunda kadang-kadang merupakan nilai yang didiskontokan. 
     2. AUSTRALIA 
     Tradisi dan kebiasaan Inggris memberi ciri yang signifikan pada Australia walaupun akhir-akhir ini Australia lebih cenderung mengara ke pola Amerika. Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan praktik-praktik pelaporan antara Inggris dan Australia semakin meningkat. Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di Inggris. Dua badan akuntansi profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants in Australia (ICAA) dan Australian Society of Accountants (ASA). ICAA memiliki keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik. Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik. 
    3. JEPANG 
    Akuntansi dan pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu banyak eksternalitas domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan korporasi Jepang tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan korporasi Jepang berbeda secara substansial. Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JICPA. Semua perusahaan yang dibentuk berdasarkan undang-undang komersial diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan akuntansinya, yang terkandung dalam “peraturan-peraturan” yang berkaitan dengan : a) Neraca b) Laporan Laba Rugi c) Laporan Bisnis d) Usulan bagi Pembagian Laba e) Skedul-skedul Pendukung
    4. INGGRIS 
     United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara, Inggris, Skotlandia, Wales, dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum dan kebijakan moneter dan fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial tunggal yang terpadu, perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat negara tersebut. Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan hukum nasional. Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang selanjutnya diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan 1981. Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris dan amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan dari directive ke-7 dan ke-8 EC. Badan-badan akuntansi utama di UK adalah : 
·         The Institute of Chartered Accountants in England and Wales 
·         The Institute of Chartered Accountants in Ireland 
·         The Institute of Chartered Accountants in Scotland 
·         The Chartered Association of Certified Accountants 
·         The Institute of Cost and Management Accountants 
·         The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy Seperti di Australia, hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan akuntansi dalam apa yang dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk neraca dan laporan R/L terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act)
Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah : 
1.      Pencocokan pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual 
2.      Penilaian item-item aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset dan kewajiban 
3.      Penerapan prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui 
4.      Kewajiban penerapan kebijaka-kebijakan akuntansi secara konsisten dari tahun ke tahun
5.      Anggapan bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan pada entitas yang bersangkutan

 SOAL PILIHAN GANDA
1.      Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah ?
a.       untuk menambah wawasan
b.      untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit,
c.       untuk befikir tidak logis
d.      jawaban a dan b benar
2.       Ciri-Ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain? 
a.       Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak.
b.      Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras).
c.       Mampu berkompetisi 
d.      Jawaban a,b,c benar
3.      Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah : 
a.       Pencocokan pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual 
b.      Penilaian item-item aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset dan kewajiban
c.       Penerapan prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui 
d.      Jawaban a,b,c benar
4.      Badan-badan akuntansi utama di UK adalah, kecuali : 
a.       The Institute of Chartered Accountants in England and Wales 
b.      The Institute of Chartered Accountants in Ireland 
c.       The Institute of Chartered Accountants in Scotland
d.      The Institute of Chartered Accountants in Indonesia
5.       Apa yang dimaksud dengan Perspektif global?
a.       suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global.
b.      Suatu cara pandang yang terbatas dan dibatasi
c.       Suatu cara pandang yang sempit dilingkup internal saja
d.      Semua jawaban benar

Sumber : 

http://citrawayan.blogspot.com/2011/10/definisi-perspektif-global.html http://suhaisnia.blogspot.com/2013/03/akun-internasional-bab-iii-akuntansi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar