AKUNTANSI DALAM PERSPEKTIF GLOBAL MENURUT PARA AHLI DEFINISI PERSPEKTIF
GLOBAL ADALAH :
1.
National Coucil for the Social Studies (NCSS) dalam Sriartha (2004:2)
adalah pendidikan global berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan wawasan
generasi muda tentang dunia dengan penekanan pada saling hubungan antar
budaya,antar individu dan bumi sebagai tempat hunian manusia.
2. Jan L. Tucker dalam
Sriartha (2004:2) perspektif global adalah pendidikan yang diarahkan pada
pengembangan wawasan global yang mempersiapkan anak didik generasi muda menjadi
manusiawi, rasional, sebagai warga negara yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan
dunia yang semakin menunjukkan saling ketergantungan.
3. National Coucil for
the Social Studies (NCSS) dalam Sriartha (2004:2) adalah pendidikan global
berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang dunia
dengan penekanan pada saling hubungan antar budaya,antar individu dan bumi
sebagai tempat hunian manusia.
4. Seriartha dkk,
(2004,4) persepektif global pada hakikatnya adalah upaya pendididkan untuk
menanamkan pada diri anak didik tentang wawasan global, dan mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yng dibutuhkan untuk secara efektif di
dalam dunia yang memiliki sumberdaya terbatas, keanekaragaman etnik,
kemajemukan budaya, interaksi dan interdipendensi yang makin meningkat
5. American Association
of Colleges for Teacher Education dalam Sriartha (2004:2) pendidikan global
adalah proses untuk membekali peseta didik tentang wawasan global sehingga
mampu menjelaskan berbagai peristiwa global yang mangkin meningkat
ketergantungannya baik ketergantungan antar negara dan antar budaya.
6.
Barbara Benham Tye dan Kenneth A. Tye (1992) pendidikan global merupakan
: Global education involves (1) the study of problems and issues which cut
across national boundaries, and the interconnectedness of cultural,
environmental, economic, political, and technological systems, and (2) the
cultivation of cross-cultural understanding, which includes development of the
skill of “perspective-taking”-that is, being able to see life someone else’s
point of view. Global perspective are important at every grade level, in every
curricular subject area, and for all children and adults.
Definisi pendidikan global
sebagaimana diketengahkan di atas, menekankan bahwa pendidikan global mencakup
kajian tentang masalah-masalah dan isu-isu yang melintasi batas-batas nasional,
saling keterhubungan budaya, lingkungan, ekonomi, politik, dan system
teknologi. Dan pemahaman lintas-budaya yang di dalamnya termasuk pengembangan
keterampilan “menentukan perspektif atau pandangan” sebagai sebuah sudut pandang
seseorang. Perspektif global itu sangat penting untuk semua tingkatan usia,
anak-anak maupun orang dewasa.
7.
Perspektif global adalah suatu pandangan , dimana guru dan murid secara
bersama-sama mengembangkan perspetif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu
yang terkait dengan isu global.
8.
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari
sisi kepentingan dunia atau internasional. Berdasarkan pengertian pendidikan
global menurut para ahli yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
persepektif global merupakan pandangan, wawasan atau cara pandang tentang
fenomena global untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan global guna
mempersiapkan anak didik sebagai generasi muda dalam era globalisasi yang makin
meningkatkan hubungan dan interaksi antar manusia sebagai individu yang
beranekaragam.
Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif
global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari
cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial
(lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
Melihat dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang
yang mempunyai wawasan global antara lain:
·
Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak.
·
Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras).
·
Mampu berkompetisi
PERSPEKTIF GLOBAL DARI PRAKTIK AKUNTANSI
1. AMERIKA
Dewasa ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang
dalam akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal
pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan
tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Pengukuran Aset dan Kewajiban
Istilah aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumberdaya mana yang
harus dimasukkan dan sumberdaya mana yang harus dikeluarkan. Demikian juga,
istilah tersebut meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti
goodwill, dan R&D. Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk
kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing.
Di negara-negara Eropa Daratan, aset mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa
guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi dalam
perusahaan-perusahaan afiliasi. Konsep kewajiban diaplikasikan berbeda dari
satu negara ke negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan memberikan contoh
spesifik. Di Argentina misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan
dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik
terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda.
Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin memerlukan beberapa metode alokasi yang
berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang tertunda kadang-kadang
merupakan nilai yang didiskontokan.
2. AUSTRALIA
Tradisi dan kebiasaan Inggris memberi ciri yang
signifikan pada Australia walaupun akhir-akhir ini Australia lebih cenderung
mengara ke pola Amerika. Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan
praktik-praktik pelaporan antara Inggris dan Australia semakin meningkat.
Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di
Inggris. Dua badan akuntansi profesional Australia adalah Institute of Chartered
Accountants in Australia (ICAA) dan Australian Society of Accountants (ASA).
ICAA memiliki keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan
praktik publik. Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor
publik.
3. JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga
rampai dari begitu banyak eksternalitas domestik dan internasional. Di
permukaan, laporan keuangan korporasi Jepang tampaknya mirip dengan
perusahaan-perusahaan sejenis dari Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya,
kandungan informasi laporan keuangan korporasi Jepang berbeda secara
substansial. Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi
pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JICPA. Semua perusahaan yang
dibentuk berdasarkan undang-undang komersial diwajibkan untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan akuntansinya, yang terkandung dalam “peraturan-peraturan”
yang berkaitan dengan : a) Neraca b) Laporan Laba Rugi c) Laporan Bisnis d)
Usulan bagi Pembagian Laba e) Skedul-skedul Pendukung
4. INGGRIS
United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland
terdiri dari empat negara, Inggris, Skotlandia, Wales, dan Pulau Utara.
Walaupun UK memiliki sistem hukum dan kebijakan moneter dan fiskal serta
aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial tunggal yang terpadu,
perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat negara tersebut.
Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh
perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan hukum nasional.
Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang selanjutnya
diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan 1981.
Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas
legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul
tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi
diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan
Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa
ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris dan
amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan dari directive
ke-7 dan ke-8 EC. Badan-badan akuntansi utama di UK adalah :
·
The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
·
The Institute of Chartered Accountants in Ireland
·
The Institute of Chartered Accountants in Scotland
·
The Chartered Association of Certified Accountants
·
The Institute of Cost and Management Accountants
·
The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy Seperti di
Australia, hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan akuntansi dalam apa
yang dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk neraca dan laporan R/L
terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act)
Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam
perundang-undangan adalah :
1.
Pencocokan pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual
2. Penilaian item-item
aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset
dan kewajiban
3. Penerapan
prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan
semua kewajiban dan kerugian yang diketahui
4. Kewajiban penerapan
kebijaka-kebijakan akuntansi secara konsisten dari tahun ke tahun
5.
Anggapan bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan pada entitas
yang bersangkutan
SOAL PILIHAN GANDA
1.
Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah ?
a. untuk menambah
wawasan
b. untuk menghindarkan
diri dari cara berpikir sempit,
c. untuk befikir tidak
logis
d. jawaban a dan b benar
2. Ciri-Ciri orang yang mempunyai wawasan global
antara lain?
a. Berpikir secara luas
atau tidak terkotak-kotak.
b. Mau bekerjasama atau
berinteraksi secara harmonis (selaras).
c. Mampu
berkompetisi
d. Jawaban a,b,c benar
3. Lima prinsip
akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah :
a. Pencocokan
pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual
b. Penilaian item-item
aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset
dan kewajiban
c. Penerapan
prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan
semua kewajiban dan kerugian yang diketahui
d. Jawaban a,b,c benar
4. Badan-badan
akuntansi utama di UK adalah, kecuali :
a. The Institute of
Chartered Accountants in England and Wales
b. The Institute of
Chartered Accountants in Ireland
c. The Institute of
Chartered Accountants in Scotland
d. The Institute of
Chartered Accountants in Indonesia
5. Apa yang dimaksud dengan Perspektif global?
a. suatu cara pandang dan
cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut
kepentingan global.
b. Suatu cara pandang
yang terbatas dan dibatasi
c. Suatu cara pandang
yang sempit dilingkup internal saja
d.
Semua jawaban benar
Sumber :
http://citrawayan.blogspot.com/2011/10/definisi-perspektif-global.html
http://suhaisnia.blogspot.com/2013/03/akun-internasional-bab-iii-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar