Minggu, 22 Maret 2015

AKUNTANSI KOMPARATIF




1.      Pengertian Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.

 Aturan Aturan Akuntansi
Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
-                  Sistem hukum
-                  Sumber pendanaan
-                  Sistem perpajakan
-                  Profesi akuntan
-                  Teori Akuntansi
-                  Accidents of History


Klasifikasi Akuntansi Internasional Dapat Dilakukan dalam Dua Cara,yaitu:

a.       Dengan pertimbangan
Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
b.      Secara empiris
Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.

 Ada 8 (delapan) Faktor yang Mempengaruhi Akuntansi Internasional:

1.      Sumber Pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.

2.      Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.

3.      Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak.Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.

4.      Ikatan Politik dan Ekonomi
5.   Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6.  Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.  Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.




2.      Teori Keunggulan Komparatif (theory of comparative advantage)
Merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopidan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

SOAL PILIHAN GANDA
1.      Siapa yang berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah dari pada negara lainnya?
a.       David Ricardo
b.      Mulyadi
c.       Keiso
d.      Donald

2.      akuntansi adalah untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya merupakan pengertian dari ?
a.       akuntansi biaya
b.      akuntansi pemerintahan
c.       akuntansi komperatif
d.      akuntansi keuangan menengah

3.      terdapat tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional  dalam  perkembangan sistem dan praktik akuntansi 3 diantarana kecuali ?
a.       Sistem hukum
b.       Sumber pendanaan
c.       Sistem perpajakan
d.      Sistem penghibahan

4.      Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede apa saja ?
a.       individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
b.      Kelompok , demokrasi , kepastian, egoism
c.       Ras, suku, perbedaan agama , egois
d.      Individualism, jarak kekuasaan, kepastian,demokrasi

5.      Klasifikasi Akuntansi Internasional Dapat Dilakukan dalam Dua Cara,yaitu:
a.         Pertimbangan dan empiris
b.         Ekonomis dan efisien
c.         Terbuka dan tertutup
d.        Pertimbangan dan tertutup

sumber : http://www.academia.edu/3556811/AKUNTANSI_KOMPARATIF
Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.

Jumat, 20 Maret 2015

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

 

Dalam berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi dalam konteks global, para ahli ada yang berpendapat bahwa secara sistematis terdapat perbedaan pola perilaku akuntansi yang diterapkan di berbagai Negara. Hal ini dapat dilketahui dengan mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan system akuntansi pada suatu Negara. Esensinya adalah bahwa klasifikasi akuntansi dan system pelaporan yang dipengaruhi seperti oleh masalah ekonomi dan politik.
Tujuan pengklasifikasian adalah: 
·         Dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan 
·         Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu Negara dengan Negara lain serta   kemungkinannya untuk berubah
·         Alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi
Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi :
1.      Sumber pendanaan
2.      Sistem hukum
3.      Perpajakan
4.       Ikatan politik dan ekonomi
5.      Inflasi
6.      Tingkat perkembangan ekonomi
7.      Tingkat pendidikan
8.      Budaya
Empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:
a)      Individualisme vs kolektivisme  merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
b)      Large vs Small Powr Distance (Jarak kekuasaan)  adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
c)      Strong vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
d)     Maskulinitas vs feminimitas adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.


PENGARUH BUDAYA PADA SISTEM AKUNTANSI
Dalam akuntansi, pentingnya budaya dan sejarah kini semakin diakui. Meskipun kurangnya perhatian terhadap dimensi ini di masa lalu dalam literatur klasifikasi internasional, Harrison dan McKinnon (1986) mengusulkan suatu kerangka metodologi menggabungkan budaya untuk menganalisis perubahan dalam peraturan pelaporan perusahaan keuangan di tingkat negara secara spesifik. Budaya dianggap sebagai elemen penting dalam kerangka untuk memahami bagaimana sistem sosial berubah karena pengaruh budaya dan nilai-nilai norma dan perilaku kelompok dalam dan di seluruh sistem. Melengkapi pendekatan ini, Gray (1988) mengemukakan bahwa kerangka teoritis yang menggabungkan budaya dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perbedaan-perbedaan internasional dalam sistem akuntansi dan untuk mengidentifikasi pola perkembangan akuntansi internasional. Gray berpendapat bahwa budaya, atau nilai-nilai sosial, pada tingkat nasional dapat diharapkan untuk menyerap subkultur organisasi dan kerja, meskipun dengan berbagai tingkat integrasi. Sistem akuntansi dan praktek dapat mempengaruhi dan memperkuat nilai-nilai sosial.
BUDAYA, NILAI-NILAI SOSIAL, DAN AKUNTANSI

Unsur Struktural Kebudayaan yang Mempengaruhi Bisnis Penelitian Hofstede pada tahun 1970 bertujuan mendeteksi elemen struktur budaya yang paling kuat mempengaruhi perilaku dalam situasi kerja organisasi dan institusi. Analisis statistik Hofstede mengungkapkan empat dimensi nilai sosial yang mendasari, yaitu Individualisme, Jarak kekuatan, Penghindaran Ketidakpastian, dan Maskulinitas. Penelitian selanjutnya oleh Hofstede dan Bond (1988) ke nilai-nilai Cina mengungkapkan dimensi kelima: orientasi jangka pendek vs jangka panjang, atau apa yang disebut Dynamisme Konfusianisme. Hal ini juga menunjukkan bagaimana negara-negara dapat dikelompokkan ke dalam wilayah budaya, berdasarkan skor mereka pada empat dimensi nilai, menggunakan analisis cluster dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor geografis dan historis
Nilai Akuntansi dan Klasifikasi Internasional Nilai Akuntansi sangat relevan dengan profesional atau otoritas hukum untuk sistem akuntansi serta penegakannya yang sama baiknya dengan munculnya paksaan untuk menjadi profesionalisme dan keseragaman. Keduanya menitikberatkan pada peraturan dan tingkat penegakan hukum atau kesesuaian. Oleh karena itu, kita dapat mengklasifikasikan wilayah berdasarkan budaya. Nilai akuntansi juga sangat relevan pada pengukuran dan pengungkapan informasi secara konservatisme dan secara kerahasiaan. Oleh karena itu, negara-negara dapat dikelompokan sebagai optimisme dan transparansi dan kelompok Konservatisme dan kerahasiaan. klasifikasi pengelompokan negara Ini dengan wilayah budaya dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai lebih lanjut hubungan antara budaya dan sistem akuntansi. Klasifikasi ini sangat relevan untuk memahami karakteristik sistem otoritas dan penegakan hukum, dan karakteristik pengukuran dan pengungkapan.
SOAL PILIHAN GANDA
1.      Tujuan pengklasifikasian adalah?
A.    Dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan 
B.     Untuk mengetahui sejauh mana pengklasifikasian dapat dihentikan
C.     Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu Negara dengan Negara lain serta   kemungkinannya untuk berubah
D.    Alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain

2.      Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi kecuali ?
a.       Sumber pendanaan
b.      Sistem hukum
c.       Perpajakan
d.       Periklanan

3.      Salah satu dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:
a.        Large vs Small
b.      Fat vs thin
c.       Strong vs strength
d.      Large vs big

4.      Siapa yang mengungkapkan bahwa kerangka teoritis yang menggabungkan budaya dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perbedaan-perbedaan internasional dalam sistem akuntansi ?
a.       Gray (1988)
b.      Mulyadi (2000)
c.       Keiso
d.      Harrison dan McKinnon (1986)

5.      Apa saja yang termasuk dalam Analisis statistik Hofstede mengungkapkan empat dimensi nilai sosial yang mendasari?
a.       Individualisme,
b.      Jarak kekuatan,
c.       Penghindaran Ketidakpastian,
d.      Jawaban semua benar 

http://indahdduy.blogspot.com/2013/04/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html

Kamis, 19 Maret 2015

AKUNTANSI DALAM PERSPEKTIF GLOBAL


AKUNTANSI DALAM PERSPEKTIF GLOBAL MENURUT PARA AHLI DEFINISI PERSPEKTIF GLOBAL ADALAH :
1.      National Coucil for the Social Studies (NCSS) dalam Sriartha (2004:2) adalah pendidikan global berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang dunia dengan penekanan pada saling hubungan antar budaya,antar individu dan bumi sebagai tempat hunian manusia. 

2.      Jan L. Tucker dalam Sriartha (2004:2) perspektif global adalah pendidikan yang diarahkan pada pengembangan wawasan global yang mempersiapkan anak didik generasi muda menjadi manusiawi, rasional, sebagai warga negara yang mampu berpartisipasi dalam kehidupan dunia yang semakin menunjukkan saling ketergantungan.

3.      National Coucil for the Social Studies (NCSS) dalam Sriartha (2004:2) adalah pendidikan global berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang dunia dengan penekanan pada saling hubungan antar budaya,antar individu dan bumi sebagai tempat hunian manusia. 

4.      Seriartha dkk, (2004,4) persepektif global pada hakikatnya adalah upaya pendididkan untuk menanamkan pada diri anak didik tentang wawasan global, dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yng dibutuhkan untuk secara efektif di dalam dunia yang memiliki sumberdaya terbatas, keanekaragaman etnik, kemajemukan budaya, interaksi dan interdipendensi yang makin meningkat 

5.      American Association of Colleges for Teacher Education dalam Sriartha (2004:2) pendidikan global adalah proses untuk membekali peseta didik tentang wawasan global sehingga mampu menjelaskan berbagai peristiwa global yang mangkin meningkat ketergantungannya baik ketergantungan antar negara dan antar budaya.

6.      Barbara Benham Tye dan Kenneth A. Tye (1992) pendidikan global merupakan : Global education involves (1) the study of problems and issues which cut across national boundaries, and the interconnectedness of cultural, environmental, economic, political, and technological systems, and (2) the cultivation of cross-cultural understanding, which includes development of the skill of “perspective-taking”-that is, being able to see life someone else’s point of view. Global perspective are important at every grade level, in every curricular subject area, and for all children and adults. 
        Definisi pendidikan global sebagaimana diketengahkan di atas, menekankan bahwa pendidikan global mencakup kajian tentang masalah-masalah dan isu-isu yang melintasi batas-batas nasional, saling keterhubungan budaya, lingkungan, ekonomi, politik, dan system teknologi. Dan pemahaman lintas-budaya yang di dalamnya termasuk pengembangan keterampilan “menentukan perspektif atau pandangan” sebagai sebuah sudut pandang seseorang. Perspektif global itu sangat penting untuk semua tingkatan usia, anak-anak maupun orang dewasa. 
7.      Perspektif global adalah suatu pandangan , dimana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspetif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang terkait dengan isu global. 
8.      Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Berdasarkan pengertian pendidikan global menurut para ahli yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa persepektif global merupakan pandangan, wawasan atau cara pandang tentang fenomena global untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan global guna mempersiapkan anak didik sebagai generasi muda dalam era globalisasi yang makin meningkatkan hubungan dan interaksi antar manusia sebagai individu yang beranekaragam. 
     Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Melihat dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain: 
·         Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak.
·         Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras).
·          Mampu berkompetisi 
PERSPEKTIF GLOBAL DARI PRAKTIK AKUNTANSI 
1. AMERIKA
      Dewasa ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi. Pengukuran Aset dan Kewajiban Istilah aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumberdaya mana yang harus dimasukkan dan sumberdaya mana yang harus dikeluarkan. Demikian juga, istilah tersebut meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill, dan R&D. Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Daratan, aset mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi dalam perusahaan-perusahaan afiliasi. Konsep kewajiban diaplikasikan berbeda dari satu negara ke negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan memberikan contoh spesifik. Di Argentina misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda. Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang tertunda kadang-kadang merupakan nilai yang didiskontokan. 
     2. AUSTRALIA 
     Tradisi dan kebiasaan Inggris memberi ciri yang signifikan pada Australia walaupun akhir-akhir ini Australia lebih cenderung mengara ke pola Amerika. Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan praktik-praktik pelaporan antara Inggris dan Australia semakin meningkat. Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di Inggris. Dua badan akuntansi profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants in Australia (ICAA) dan Australian Society of Accountants (ASA). ICAA memiliki keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik. Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik. 
    3. JEPANG 
    Akuntansi dan pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu banyak eksternalitas domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan korporasi Jepang tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan korporasi Jepang berbeda secara substansial. Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JICPA. Semua perusahaan yang dibentuk berdasarkan undang-undang komersial diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan akuntansinya, yang terkandung dalam “peraturan-peraturan” yang berkaitan dengan : a) Neraca b) Laporan Laba Rugi c) Laporan Bisnis d) Usulan bagi Pembagian Laba e) Skedul-skedul Pendukung
    4. INGGRIS 
     United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara, Inggris, Skotlandia, Wales, dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum dan kebijakan moneter dan fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial tunggal yang terpadu, perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat negara tersebut. Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan hukum nasional. Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang selanjutnya diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan 1981. Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris dan amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan dari directive ke-7 dan ke-8 EC. Badan-badan akuntansi utama di UK adalah : 
·         The Institute of Chartered Accountants in England and Wales 
·         The Institute of Chartered Accountants in Ireland 
·         The Institute of Chartered Accountants in Scotland 
·         The Chartered Association of Certified Accountants 
·         The Institute of Cost and Management Accountants 
·         The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy Seperti di Australia, hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan akuntansi dalam apa yang dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk neraca dan laporan R/L terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act)
Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah : 
1.      Pencocokan pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual 
2.      Penilaian item-item aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset dan kewajiban 
3.      Penerapan prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui 
4.      Kewajiban penerapan kebijaka-kebijakan akuntansi secara konsisten dari tahun ke tahun
5.      Anggapan bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan pada entitas yang bersangkutan

 SOAL PILIHAN GANDA
1.      Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah ?
a.       untuk menambah wawasan
b.      untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit,
c.       untuk befikir tidak logis
d.      jawaban a dan b benar
2.       Ciri-Ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain? 
a.       Berpikir secara luas atau tidak terkotak-kotak.
b.      Mau bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras).
c.       Mampu berkompetisi 
d.      Jawaban a,b,c benar
3.      Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah : 
a.       Pencocokan pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual 
b.      Penilaian item-item aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam masing-masing kelas aset dan kewajiban
c.       Penerapan prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui 
d.      Jawaban a,b,c benar
4.      Badan-badan akuntansi utama di UK adalah, kecuali : 
a.       The Institute of Chartered Accountants in England and Wales 
b.      The Institute of Chartered Accountants in Ireland 
c.       The Institute of Chartered Accountants in Scotland
d.      The Institute of Chartered Accountants in Indonesia
5.       Apa yang dimaksud dengan Perspektif global?
a.       suatu cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global.
b.      Suatu cara pandang yang terbatas dan dibatasi
c.       Suatu cara pandang yang sempit dilingkup internal saja
d.      Semua jawaban benar

Sumber : 

http://citrawayan.blogspot.com/2011/10/definisi-perspektif-global.html http://suhaisnia.blogspot.com/2013/03/akun-internasional-bab-iii-akuntansi.html